Gorengan merupakan makanan yang paling sering dikonsumsi setiap hari. Mulai dari makanan cemilan sampai kepada makanan pokok sehari-hari. Mengkonsumsi gorengan sebenarnya tidak mengapa, hanya saja kalau terlalu sering akan memicu penyakit kronis.Baca : Bahaya Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Hindari juga saat mengkonsumsinya disajikan dengan minuman yang manis, kemudian diberi es.
Timbulnya penyakit kronis tersebut karena keseringan mengkonsumsi makanan cemilan gorengan. Apalagi kalau mengkonsumsinya setiap hari. Ditambah lagi kebiasaan seperti kurang olahraga dan banyak tidur setelah menkonsumsinya.
flickr.com |
Hindari juga saat mengkonsumsinya disajikan dengan minuman yang manis, kemudian diberi es.
Beberapa penyakit kronis yang sering dikaitkan dengan cemilan adalah darah tinggi, kolestrol dan obesitas. Mengkonsumsi setiap hari tentu akan mempercepat timbulnya penyakit itu.
Gorengan biasanya biasanya diberi terigu pada lapisan luarnya, sehingga bisa juga memberikan tambahan kalori yang berlebih. Kalori yang tinggi juga akan membahayakan untuk kena penyakit gula. Minyak goreng mengandung lemak yang banyak sehingga bisa merubah HDL kolestrolnya.
Menurut info yang sering kita dengar gorengan mengandung zat trans atau percampuran dari berbagai bahan makanan yang bisa menimbulkan zat kimia berbahaya. Hal ini terjadi karena lemak trans ini susah dicerna oleh tubuh sehingga kadar lemak akan tinggi dalam tubuh.
Akibat dari minyak trans atau lemak trans ini bisa memicu munculnya penyakit kanker. Ini terjadi karena gorengan menyerap lemak saat digoreng dan menimbulkan banyak kalori serta menghilangkan kadar air.
Makanan cemilan yang paling sering kita konsumsi adalah gorengan tahu isi, tempe, bakwan, pisang goreng, ubi goreng dan lainnya.
Lemak trans biasanya terbentuk saat lemak tidak jenuh menjalani proses hidrogenasi. Proses ini terjadi biasanya oleh produsen makanan yang sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi dan gasa hidrogen untuk memperlama daya simpan dan stabilitasnya.
Hirogenasi juga terjadi saat minyak dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi selama pemasakan atau penggorengan. Hal ini yentunya akan mengubah struktur kimiawi lemak , sehingga sulit bagi tubuh untuk memecahnya. Ini tentunya akan memberi efek negatif bagi tubuh kita.
Peningkatan minyak trans ini juga terjadi apabila menggunakan minyak goreng secara berulang-ulang. Dan bahkan ada produsen memang menggunakan minyak goreng oplosan saat menggoreng. Oplosan yaitu minyak bekas yang dicampur dengan minyak yang masih baru.
Hasil Penelitian : Kutipan Abstrak Penelitian www.nutrisiajournal.com › d...PDF Hasil web Tinjauan Keamanan Pangan Makanan ... - JURNAL NUTRISIA
Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk pertumbuhan, pemeliharaan,peningkatan kesehatan. Makanan yang aman adalah terbebas dari cemaran biologi, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia seperti kontaminasi logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn). timbal berada pada asap knalpot kendaraan, air, dapat menjadi racun yang merusak system saraf pusat. Seng dibutuhkan oleh tubuh, seng dapat menjadi toksik bila termakan berlebih.Seng ditemukan pada alat masak, air, dan udara.Makanan yang dijual di pinggir jalan beresiko terkena cemaran logam berat Pb dan Zn, salah satunya makanan gorengan yang banyak diminati masyarakat.
Tujuan.Mengetahui keamanan pangan makanan gorengan berdasarkan cemaran kimia logam berat Pb dan Zn yang dijual di sepanjang Jalan Kaliurang Sleman Yogyakarta.
Metode. Penelitian observasional deskriptif dengan rancangan studi cross sectional. Data yang diperoleh, dianalisa secara deskriptif. Sampel terdiri dari 9 makanan gorengan tahu isi, pengolahan di tempat, terpapar 2 jam dan sampel tahu mentah serta sampel tahu setelah digoreng.Penelitian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta secara kuantitatif dengan metode AAS.
Hasil. Sejumlah 100% sampel mengandung kadar timbal antara 0,1 s.d. 0,6 mg/kg dan kadar seng 12 s.d. 15 mg/kg. Kadar timbal pada 77,7% sampel ≥ batas aman dikonsumsi, 22,2% sampel ≤ batas aman dikonsumsi yaitu 0,25 mg/kg, peningkatan kadar timbal terjadi pada sampel tahu mentah, setelah digoreng, setelah terpapar 2 jam.
Kadar seng pada 100% sampel ≤ batas aman dikonsumsi yaitu 40 mg/kg. Kadar seng pada sampel tahu mentah, setelah digoreng, terpapar 2 jam mengalami perubahan disebabkan factor penggunaan air, alat penggorengan, keadaan udara disekitar kawasan yang tercemar logam berat.
Kesimpulan. Keamanan pangan makanan gorengan berdasarkan cemaran timbal yaitu 22,2% sampel aman dikonsumsi dan 77,2% sampel tidak aman dikonsumsi, sedangkan berdasarkan cemaran seng yaitu 100% sampel aman dikonsumsi.
Baca Juga :
- Manfaat daun katuk untuk kesehatan optimal
- Manfaat bawang merah untuk kesehatan
- Cara mengobati penyakit gula dengan daun mangga
- Kumis kucing mengobati diabetes
- Apa sosis masuk kategori makanan sehat
- Eceng Gondok Dapat Mengobati Gigi
- Manfaat Buah Kiwi Untuk Kesehatan
- Garam Sebagai alternatif untuk obati sakit gigi.
- Jarak Bisa Mengatasi penyakit gigi
- Wortel mengatasi cacing parasit
- Manfaat daun belimbing wuluh
- Jahe bisa mencegah obesitas silahkan baca pada artikel ini
Comments
Post a Comment