Berpikir positif adalah cerminan orang sehat mentalnya. Bukankah Allah memberikan kepada kita sesuai persangkaan hambanya? Kalau berprasangka baik maka Allah akan memberi kebaikan. Begitupula sebaliknya bila berperasangka buruk maka keburukan juga akan kita dapat.
Kebaikan-kebaikan seperti: kaya beriman, memiliki rumah mewah, mobil mewah dan berbagai bentuk kekayaan lainnya itu adalalah manivestasi orang yang berprasangka baik kepada Allah. Sementara kemiskinan dan pikiran negatif lainnya adalah hasil dari prasangka negatif. Allah tidak akan merubah nasib kita kalau bukan kita sendiri yang merubahnya. Juga dikatakan oleh sastrawan atau penyair "manjadda wajadah" siapa yang bersingguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya.
Baca juga :
Baca juga :
Di dunia yang fana ini banyak orang stress karena dirinya selalu berpikir negatif. Pessimis tentang kehidupannya misal keluarga berantakan, miskin, tidak punya rumah, istri atau suami tidak taat, kendaraan ala kadarnya, makan apa adanya dll. Itu semua yang membuatnya menjadi lebih stress. Padahal itu semua ditentukan diri sendiri. Semua itu akan berubah kalau kita dari awal berpikir positif untuk merubahnya.
Keluarga berantakan kita harus optimis dengan merubah dengan dimulai dari diri sendiri. Istri tidak taat misalnya tentu karena ada sebab. Tentu saja harus cari tahu sebabnya. Disini diperlukan saling keterbukaan antara suami istri dengan bertanya kepadanya. Atau kita bisa introkpeksi diri terhadap apa perlakuan kita terhadap istri dan anak2 kita. Pernahkah kita menjadikan dia ratu atau memberi kepadanya ketenangan? Apakah kebutuhan ekonomi sudah terpenuhi? Apakah kita sudah memberi kepuasan biologis? Apakah sudah punya rumah? Apakah sudah punyah kendaraan? Dan tentu saja masih banyak pertanyaan yang perlu kita selesaikan. Kalau semua itu bisa kita atasi maka saya rasa istri akan lapang dada.
Yang paling penting dari kita adalah dekat kepada Allah untuk menyelesaikan masalah keluarga. Menjadi contoh dalam keluarga. Menyayangi anak-anak kita dan mencintai istri dengan tulus. Idah kita seperti sholat berjamaah jangan ditinggalkan. Tadarrus tiap hari. Kalau perlu puasa senin kamis. Shalat sunnat yang lain kita galakkan seperti dhuha, tahajjud, kabliyah dan baddiyah dll. Ini semua akan mendatangkan keberkahan hidup. Dan janga lupa pernaiki hubungan dengan tetangga, tamu, serta berbakti kepada kedua orang tua.
Comments
Post a Comment