Habba74-Nanti, akan ditanya oleh Allah SWT
"Kamu sudah tahu ilmunya, tapi mengapa tidak diamalkan?"
"Kamu sudah tahu ilmunya, tapi mengapa tidak diamalkan?"
Sini, saya kasih tau sesuatu sebagai pengetahuan untuk diamalkan, minimal pada diri sendiri.
Kalau tidak menginginkan, tidak perlu baca tulisan saya ini dan stop sampai disini.
Manusia memiliki -+ 5 Liter darah dalam tubuhnya, betul?
Baca :
Baca :
Dalam tubuh manusia, ada gula darah.
Gula darah ini, TIDAK BOLEH melebihi 100 miligram per deciliter (mg/dl). Maka tugas hormon Insulinlah untuk menekan SEMUA bentuk glukosa yang masuk, termasuk dari karbohidrat, pada kadar tidak melebihi 100mg/dl.
Mengapa kadar gula darah manusia tidak boleh melebihi 100mg/dl ?
Karena, anda bisa buktikan sendiri dengan kenyataan jika, manusia yang memiliki kadar gula darah melebihi 200mg/dl saja itu sudah mengindikasikan ke arah hyperglicemic atau ketinggian gula dalam darahnya. 300mg/dl ke atas sudah pasti Diabetes Melitus sudah satu paket dalam kondisi metabolismenya, itu belum terhitung kerusakan organ dalam dan luar tubuhnya, belum terhitung sel-sel yang berkembang cepat karena tinggi glukosa dalam darahnya, sedangkan glukosa adalah bahan bakar CEPAT olah untuk sel APAPUN untuk berkembang dan tumbuh.
Bagaimana jika glukosa darah manusia mencapai 500mg/dl ke atas? bahkan mencapai ribuan?
Jawabnya : ada yang koma, berikutnya titik, selesai hidupnya didunia. Karena jangankan mencapai ribuan, yang kadar glukosanya mencapai 300mg/dl saja sudah banyak yang semaput. Collapse atau tidaknya dalam kondisi ketinggian gula darah seperti itu, tergantung metabolisme manusianya masing-masing, ada yang 300mg/dl masih merasa sehat-sehat saja, ada yang sudah koma. Tidak bisa dipukul rata, terkait kekebalan tubuh, genetic, psikologis dan metabolisme asal. Namun, bisa dipastikan, belum pernah ada manusia dimuka bumi ini yang mampu mempunyai kadar glukosa dalam darahnya mencapai ribuan, itu tidak mungkin.
Karena glukosa dalam darah tidak boleh melebihi dari 100gr/dl, seberapa banyak seharusnya kita mengkonsumsi glukosa?
Glukosa tidak hanya berasal dari gula pasir namun dari semua bentuk jenis karbohidrat.
Glukosa tidak hanya berasal dari gula pasir namun dari semua bentuk jenis karbohidrat.
Ayok kita hitung-hitungan :
Kita konversikan dulu deciliter ke Liter dan sebaliknya.
1 Liter = 10 deciliter.
Maka : 100 mg/dl = 1000 mg/Liter
Maka : 100 mg/dl = 1000 mg/Liter
Jika darah dalam tubuh manusia itu sebanyak 5 Liter, maka :
5 Liter × 1000 mg = 5000 mg
Sekarang konversikan Miligram ke Gram :
5000 mg = 5 gram.
Jadi, Kebutuhan glukosa manusia dalam 1 hari hanya sebanyak 5 gram = 2 sendok teh = 1 sendok makan saja.
Ingat, glukosa disini asalnya bisa dari mana saja, bisa dari berbagai jenis gula, karbohidrat atapun protein.
Kebutuhan manusia akan gula berapa?
2 SENDOK TEH ATAU SETARA 1 SENDOK MAKAN SAJA DALAM 1 HARI.
Lalu apa yang terjadi jika manusia memasukan glukosa melebihi fitrah hitungan yang tadi?
Pagi sarapan nasi uduk (karbo), menjelang siang nyemil cireng (karbo), siang makan nasi padang (karbo), sore makan mie ayam (karbo), malam makan nasi gudeg (karbo) menjelang tidur makan indomie pake telor (karbo)
Pagi sarapan nasi uduk (karbo), menjelang siang nyemil cireng (karbo), siang makan nasi padang (karbo), sore makan mie ayam (karbo), malam makan nasi gudeg (karbo) menjelang tidur makan indomie pake telor (karbo)
Coba dihitung, seberapa banyak glukosa dari karbohidrat yang kita konsumsi setiap harinya sehingga tubuhnya jadi gendut penyakitan, kurus penyakitan. Hitungannya gram atau kiloan glukosa?
Jadi, jangan aneh ya kenapa banyak sekali manusia yang insulinnya kelelahan melakukan tugasnya sehingga akhirnya menolak (resist) menjadi Insulin Resistance.
Yang paling gampang itu cek data statistik BPJS di Indonesia dan lihat, penyakit apa yang paling tinggi hingga angka yang rendah. DILUAR faktor takdir dan genetik atau keturunan, dipastikan semua masalah metabolisme manusia karena manusia memasukan glukosa MELEBIHI kapasitasnya.
Yang paling gampang itu cek data statistik BPJS di Indonesia dan lihat, penyakit apa yang paling tinggi hingga angka yang rendah. DILUAR faktor takdir dan genetik atau keturunan, dipastikan semua masalah metabolisme manusia karena manusia memasukan glukosa MELEBIHI kapasitasnya.
Mau bukti lain? coba anda yang masih memakai metabolisme glukosa, ingat-ingat..gejala tidak enak apa yg mulai terasa ditubuh anda saat ini? berapa kadar kolesterol anda? asam urat anda? HBA1C anda? Trigleserida anda? Berat badan anda?
Untuk anda yang merasa sehat walaupun merasa sudah makan karbohidrat banyak dari pagi hingga malam hari sebelum tidur, maka saya sarankan..jangan menunggu untuk menjadi tidak sehat, toh..rata-rata manusia yang terdeteksi berbagai macam penyakit didalam tubuhnya, tiba-tiba mereka sudah divonis :
- Cancer stadium lanjut
- Ginjal tinggal beberapa persen
- Tumor dengan diameter sekian
- Autoimmune tahap kronis
- Diabetes Melitus type 1
- dan sebagainya..
- Ginjal tinggal beberapa persen
- Tumor dengan diameter sekian
- Autoimmune tahap kronis
- Diabetes Melitus type 1
- dan sebagainya..
Lihat fase dan kondisi yang saya sematkan diakhir nama penyakit, mereka semua saat terdeteksi sudah dalam tahap lanjut dan kronis. Tanpa tedeng aling-aling sangat sedikit yang diberi kesadaran pada gejala awal atau stadium awal, sedikit sekali..saat mengetahuinya, sudah kronis.
Sekarang anda sudah mengetahuinya dengan membaca tulisan saya, maka..amalkanlah
Berhenti menjadi manusia yang makan berlebih-lebihan, cukup makan hanya 1/3 lambung saja. Supaya 1/3 lambung menjadi lebih mudah dilaksanakan, ganti sumber makanan anda dengan MAKRO NUTRISI yang kualitasnya besar namun kuantitasnya sedikit, yaitu : Hewani.
Gabungkan dengan PUASA, batasi jam makannya dengan banyak menahan lapar. Puasa makanan, puasa mengunyah, puasa menahan hawa nafsu memasukan karbohidrat yang berlebihan sehingga hawa nafsu anda sendiri nantinya akan menjadi boomerang bagi hidup anda.
PUASA dan 1/3 Lambung, itulah KetoFastosis.
Insya Allah.
Salam.
Eva Badru.
Sumber grup. Wa. Zaid Bin Haridzah
Yang Dikirim Oleh Daeng Tarru.
Yang Dikirim Oleh Daeng Tarru.
Comments
Post a Comment